Ringkasan Khotbah Minggu 16
Februari 2014. 10.15-11.00 Wita @Rumah
Ibadah GPKdI Mawar Saron Miulu
Oleh : Pdt. Judit Dalawir
Pontoh, S.Th
Untuk memperoleh Tuaian
harus ada PROSES yang mendahuluinya.
4 (Empat) Hukum untuk mendapatkan TUAIAN YANG MELIMPAH
1.
Harus
mengembalikan Persepuluhan secara
penuh
(Bawalah seluruh persembahan
persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan
di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak
membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai
berkelimpahan - Maleakhi 3:10)
-
Persepuluhan
Waktu
-
Persepuluhan
Potensi/Tenaga (Belajarlah menjadi penerima potensi/karunia dengan benar)
-
Persepuluhan
Penghasilan
Sehingga akan ada Perlindungan Tuhan terhadap sesuatu
yang buruk dan akan disebut sebagai orang-orang yang berbahagia (Maka segala
bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri
kesukaan, firman TUHAN semesta alam- Maleakhi 3:12)
2.
Kita harus Menabur
Tuhan
menyediakan BENIH UNTUK DITABUR (Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk
dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya
dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; - 2 Korintus 9:10) Aplikasi :
Menunjang Rencana, Program, Misi dan Visi Gereja lokal. Dan taburan itu harus
konsisten
(Hendaklah masing-masing memberikan
menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab
Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.- 2 Korintus 9:7)
Hukum
menabur dan melayani sesama sudah ada dalam perjanjin lama (Apabila engkau menuai di ladangmu, lalu
terlupa seberkas di ladang, maka janganlah engkau kembali untuk mengambilnya;
itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda -- supaya TUHAN, Allahmu,
memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu. Apabila engkau memetik hasil pohon
zaitunmu dengan memukul-mukulnya, janganlah engkau memeriksa dahan-dahannya
sekali lagi; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda. Apabila engkau
mengumpulkan hasil kebun anggurmu, janganlah engkau mengadakan pemetikan sekali
lagi; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda. Haruslah kauingat, bahwa
engkau pun dahulu budak di tanah Mesir; itulah sebabnya aku memerintahkan
engkau melakukan hal ini." - Ulangan 24:19-22) Standar kita
memberi dengan kerelaan hati adalah dengan mencucurkan air mata dan tetap
berjalan maju
(Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan
bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih,
pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.- Mazmur
126:5-6) Menabur adalah hukum Allah yang diatur oleh Allah seeprti
seorang janda yang memberi dari semua yang ada padanya (Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya,
tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu
seluruh nafkahnya." - Markus 12:44)
Belajarlah menjadi penerima
potensi/karunia dengan benar Benih adalah untuk ditabur bukan untuk dimakan,
yang dimakan hanyalah roti bukan benih. KENALI MANA
BENIH MANA ROTI KELOLAHLAH DENGAN BENAR.
3.
Menabur bukan
dengan paksaan, persungutan tetapi harus dengan penuh sukacita ini adalah cara menabur yang benar. Agar bisa
menabur/memberi dengan sukcita adalah dengan
4.
Menciptakan ruang
belas kasihan dalam diri/hati kita yaitu untuk menabur yaitu:
-
Belajar mendisiplinkan
diri untuk menahan keinginan diri
sendiri (Penguasaan diri)
-
Diperlukan Iman kepada Allah
(Berilah
dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan
yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu
pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." - Lukas 6:38). Ingin memperoleh berkat melimpah? Ingat ukuran yang
kau pakai. Takaran/ukuran yang baik adalah
dipadatkan, digoncangkan dan tumpah keluar. BERKAT YANG KAU TERIMA SESUAI
DENGAN TAKARAN YANG KAU BERI
-
Tahu berterima kasih
(Haruslah
kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir; itulah sebabnya aku
memerintahkan engkau melakukan hal ini." - Ulangan 24:22) Orang yang tahu berterima kasih adalah orang yang tahu
dari mana ia berasal dan bagaimana Ia sekarang, orang yang tidak tahu berterima
kasih adalah “seperti kacang lupakan kulit”
Menuai bukan
dengan tuaian biasa, tetapi berkat yang melimpah
(tetapi
orang yang menuainya akan memakannya juga dan akan memuji-muji TUHAN, dan orang
yang mengumpulkannya akan meminumnya juga di pelataran-pelataran tempat
kudus-Ku." - Yesaya 62:9)
DAN YANG TERPENTING DALAM
MENUAI ADALAH KITA DIBERIKAN KUASA UNTUK MENIKMATI SETIAP TUAIAN/BERKAT TUHAN
=-?. (y)
BalasHapus:D/
*beer*♊ (*)...MantaaaB...(*) *nerd* :$ <=-P
_( \_